Rekrutmen Tenaga Kerja PT. Greatwall Drilling Asia Pacific (GWDC) Diduga Tak Transparan, Warga Ulubelu Protes

- Juli 01, 2025

Tanggamus, — Proses rekrutmen tenaga kerja oleh PT. Greatwall Drilling Asia Pacific (GWDC) di Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, diduga tidak transparan dan menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya kepada awak media terkait proses seleksi yang dinilai menyimpang dari hasil kesepakatan awal. Selasa (01 Juli 2025).

Menurut keterangan warga, sebelumnya telah dilakukan rapat di kantor PGE yang dihadiri oleh Kapolsek, Danramil, beberapa kepala pekon, serta perwakilan perusahaan. Dalam rapat tersebut disepakati bahwa kriteria calon tenaga kerja harus minimal lulusan SMP dan berusia antara 20 hingga 45 tahun. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan saat itu adalah 64 orang, termasuk 4 orang dari unsur ormas.

Namun kenyataannya, jumlah tenaga kerja yang diterima membengkak menjadi 81 orang tanpa melalui musyawarah ulang bersama Muspika. Tak hanya itu, beberapa nama yang lolos verifikasi diduga melanggar ketentuan yang telah disepakati, seperti usia melebihi batas maksimal dan bukan warga asli setempat.

> “Waktu kami ikut rapat di PGE, disitu ada Kapolsek, Danramil, kepala pekon, dan pihak perusahaan. Disepakati pelamar kerja minimal SMP, usia 20–45 tahun. Tapi yang diterima ada yang berusia 48 tahun dan bukan warga asli. Ada juga dugaan kerabat dari pejabat pekon yang diloloskan,” ujar salah satu warga.

Perubahan jumlah tenaga kerja ini juga menciptakan ketimpangan distribusi antarpekon. Contohnya, di Pekon Muara Dua, kuota yang awalnya 11 orang bertambah menjadi 17, Pekon Pagar Alam dari 15 menjadi 18, sementara Pekon Suka Maju justru berkurang dari 5 menjadi 4 orang. Warga menduga ada campur tangan oknum tertentu yang mengacaukan kesepakatan bersama.

Untuk mendapatkan klarifikasi, awak media mencoba menghubungi Sutanto selaku Manager HSE PT. GWDC melalui sambungan telepon. Namun hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum dapat dihubungi.

Pihak perusahaan juga belum memberikan klarifikasi resmi maupun menghubungi media untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kisruh rekrutmen ini.

(Team)